Kamis, 24 Januari 2008

The Hunting Party


The Hunting Party

“Jangan pernah percaya apa yang kamu peroleh di bangku kuliah. Ini adalah nyata. Kehidupan nyata sesungguhnya yang harus kau lihat dan hadapi,” ungkap Duck kepada Benji.

Ucapan yang disampaikan Duck merupakan salah satu kalimat yang berkesan ketika menyaksikan film The Hunting Party, yang dirilis 27 September 2007 lalu. Film ini mengangkat kisah nyata dari wartawan televisi di sebuah stasiun teve nasional di Amerika Serikat.

Kisah di fokuskan pada 2 orang sahabat, Simon Hunt, reporter yang dibintangi oleh Richard Gere dan Duck, kameramen televisi yang diperankan Terrence Howard. Keduanya merupakan pasangan “die hard”. Medan perang mulai dari El Salvador, Perang Teluk 1, Jalur Gaza hingga ke Bosnia merupakan tempat liputannya. Keduanya meraih penghargaan dari Asosiasi Pers Nasional atas hasil liputannya yang berani dan aktual. Hingga keduanya dianggap “super stars” bagi stasiun teve tersebut.

Pecat


Hingga suatu hari, Simon Hunt dan Duck mendapat tugas meliput di sebuah kota kecil di Bosnia. Tempat ini menjadi titik balik kehidupan Simon Hunt. Ia menjadi stress dan terpukul melihat orang yang tua, muda, laki-laki dan perempuan dibunuh. Bahkan yang perempuan diperkosa dulu sebelum dibunuh.

Sejak saat itulah Simon Hunt dipecat dari stasiun teve karena ketika melakukan laporan langsung ia dalam keadaan mabok dan mengeluarkan kata sumpah serapah. Duck pun kehilangan teman sejatinya. Ia ditarik dari liputan yang memacu adrenalin untuk meliput yang bersifat kegiatan public relation, selebritis.

Duck memanfaatkan pekerjaannya ini untuk mengencani petugas public relation yang diliputnya. Tapi nurani Duck terusik karena ia merasakan kehilangan dunia yang dulu ia cintai. Saat ia harus bekerja dengan menyabung nyawa yang memacu adrenalinnya.

Kembali

5 tahun sudah berlalu sejak kejadian tragis yang menimpa Simon Hunt. Bosnia pun sudah damai dan perang telah berhenti. Duck dan Franklin Harris, pembawa berita (James Brolin) kembali ke Bosnia. Mereka harus membawa kameramen junior, Benjamin atau Benji.

Benji, sarjana jurnalistik lulusan Harvard dan anak Wakil Direktur stasiun teve ini. Baru pertama kali meliput ke luar negeri. Duck selalu menggoda Benji dengan kata,” Awas ranjau.” Benji pun meloncat ketakutan. Duck pun tertawa puas.

Kembalinya Duck ke Bosnia membuat dirinya bertemu lagi dengan Simon Hunt. Ini membuatnya senang sekaligus sedih melihat temannya yang merana.

The Fox

Kini Simon Hunt bekerja sebagai wartawan freelance untuk televisi Jamaika, Peru dan Polandia, mengajak Duck untuk mewawancarai The Fox, salah satu komandan pasukan milisi Serbia yang kejam. Ia yang memimpin aksi pembantaian dan pemerkosaan terhadap penduduk Muslim Bosnia.

Mencari The Fox sangat sulit karena ia selalu dijaga dan dilindungi oleh penduduk Serbia dari kejaran polisi, pasukan NATO, CIA bahkan pasukan The Hague (hak asasi manusia). Malah PBB menyediakan uang 5 juta dollar Amerika Serikat bagi siapa saja yang bisa menangkap hidup atau mati.

Awalnya Duck menolak tapi ketika dikatakan Simon Hunt kalau Duck mulai melemah dan nalurinya memburu berita hilang. Duck pun tertantang. Ia menyadari kalau dirinya merindukan kejadian yang menegangkan. Akhirnya Duck mau bergabung dengan Simon untuk memburu The Fox.

CIA

Benji yang mendengar kasak kusuk antara Duck dan Simon. Memaksa untuk ikutan mencari The Fox. Awalnya Duck menolak tapi Benji memakai senjata andalan yaitu dirinya bisa menjamin peristiwa ini bisa masuk pemberitaan dan seluruh biaya ditanggung perusahaan karena ayahnya Wakil Direktur Stasiun Teve.

Duck dan Simon setuju membawa Benji. Dalam mencari The Fox, mereka bertiga justru tidak dianggap sebagai wartawan oleh masyarakat, polisi, pasukan NATO dan pasukan PBB. Tapi satuan khusus dari CIA yang sedang memburu The FOX yang menyamar sebagai wartawan. Mulai dari sinilah petualangan ketiganya dimulai.

Tertawa

Film ini berdasarkan cerita sesungguhnya yang dialami oleh dua wartawan Amerika. Hanya saja namanya disamarkan. The Hunting Party sangat berbeda dengan film sejenis yang menceritakan pengalaman wartawan seperti Salvador, Killing Fields atau All The President Man.

Justru film ini banyak unsur lucunya seperti mentertawakan diri sendiri (profesi wartawan) ketika sedang menjalankan tugas jurnalistiknya. Misalnya ketika Simon Hunt mengambil uang 20 dolar untuk membayar minuman di cafe. Akibatnya mobilnya ditembak. Duck dan Benji menduga yang menembak adalah kaki tangan The Fox. Tapi ketika tahu kalau Simon tidak membayar makanan. Duck dan Benji memakinya tapi Simon berkata,”Tapi kamu kangenkan dengan kejadian seperti ini.” (kejadian yang memacu adrenalin).

Ketiganya mengatasnamakan press untuk memaksa dan menggali informasi dari birokrat setempat. Menyamarkan identitas dengan mengaku agen CIA agar dapat mendapat informasi. Mengaku salah jalan kalau sudah ke pergok pihak lawan. Seru dan lucu.

28 Januari

Film ini sebenarnya sudah beredar di Amerika mulai 27 September 2007 secara terbatas. Menurut rencana, film ini akan beredar dalam bentuk DVD ke seluruh dunia per 28 Januari ini. Melalui film ini kita bisa melihat dampak dari perang Bosnia dan kehidupan masyarakat Muslim Bosnia dan Serbia Bosnia. (ludi)

The Hunting Party

Richard Gere – Simon Hunt
Duck – Terrence Howard
Franklin – James Brolin
Benyamin – Jesse Eisenberg
Skenario – Richard Shepard
Sutradara – Richard Shepard

Rabu, 23 Januari 2008

Heath Ledger Meninggal Dunia


Heath Ledger Meninggal Dunia

Bintang The Brokeback Mountain, Heath Legder (28 tahun) meninggal dunia pada hari Selasa, 22 Januari 2008, di Manhattan, Riverside, New York, Amerika Serikat.

Aktor muda yang mempunyai kemampuan akting yang bagus ini harus tewas diatas tempat tidur di apartemennya. Awalnya, polisi New York menduga Heath Ledger, meninggal karean over dosis obat karena ditemukannya obat disis jasadnya. Tapi setelah melalui test tidak di temukannya obat-obatan di dalam tubuhnya. Hingga hari ini kematian dirinnya masih merupakan misteri.

Ang Lee, sutradara The Brokebak Mountain mengaku terkejut. Ia pun mengenang bahwa bekerja sama dengan Heath Ledger merupakan hal menyenangkan dalam hidupnya.

Orangtua Heath Ledger di Perth,Australia mengaku terpukul atas kematian putranya. “Kami mengucapkan terimakasih atas perasaan duka cita dan simpati dari teman-temannya dan penggemar Heath di seluruh dunia,” jelas Kim Ledger yang didampingi istrinya, Sally.

Kematian Heath Legder, memukul mantan pacarnya Michelle Williams, yang mempunyai seorang putri hasil percintaannya dengan Heath. Ia segera membawa anaknya, Matilda 2 tahun dari Eropa menuju ke New York untuk melihat jenazah Heath.

Mell Gibson, yang pernah main bareng dengan Heath Ledger dalam film The Patriot, menyatakan,” Kematiannya merupakan sebuah kejadian tragis yang menyedihkan.”

Nicole Kidman juga merasakan sedih atas kematiannya. Ia mengucapkan rasa simpatinya kepada keluarga besar Ledger.

John Travolta mengungkapkan,” Saya tidak ingin kehilangan dirinya pada usia 28 atau 88 tahun. Ia orang yang sangat berharga. Saya turut berduka seperti orang lain yang mengenal dirinya”.

Neil G. Giuliano, president of the Gay and Lesbian Alliance Against Defamation, “Heath Ledger akan dikenang atas penampilannya yang berkesan sebagai Ennis Del Mar dalam film The Brokeback Mountain. Penampilannya mampu mengubah sudut pandang masyarakat terhadap kehidupan kami.”

Film terakhir yang dibintanginya adalah The Dark Knigth (The Batman), ia berperan sebagai Joker. Rencananya film ini akan diluncurkan pada musim panas 2008 ini.

Bio data:

Nama : Heath Ledger

TTL : 4 april 1979, Perth Australia

Meninggal : 22 Januari 2008 di Manhatttan, Riverside, New York, Amerika.

Film yang dibintangi dan sedang diproduksi:


1 The Imaginarium of Doctor Parnassus (2009) (filming)
2 The Dark Knight (2008) (post-production) .... The Joker
3 I'm Not There. (2007) .... Robbie Clark
4 Candy (2006) .... Dan
5 Casanova (2005) .... Casanova... aka Femur (Philippines: English title)
6 Brokeback Mountain (2005) .... Ennis Del Mar
7 The Brothers Grimm (2005) .... Jacob Grimm
8 Lords of Dogtown (2005) .... Skip... aka American Knights (Philippines: English title) ... aka Dogtown Boys (Germany)
9 The Order (2003) .... Alex Bernier... aka The Sin Eater (Australia) (Singapore: English title) (UK) (USA: working title) ... aka Sin Eater - Die Seele des Bösen (Germany)
10 Ned Kelly (2003) .... Ned Kelly... aka Ned Kelly: Public Enemy No. 1 (Philippines: English title: poster title)
11 The Four Feathers (2002) .... Harry Faversham
12 Monster's Ball (2001) .... Sonny Grotowski... aka Bal du monstre, Le (Canada: French title)
13 A Knight's Tale (2001) .... Sir William Thatcher / Sir Ulrich von Lichtenstein of Gelderland
14 The Patriot (2000) .... Gabriel Martin... aka Patriot, Der (Germany)


"Roar" .... Conor (13 episodes, 1997-2000) -

Sweet Bridget (2000) TV episode .... Conor

The Cage (2000) TV episode .... Conor

Daybreak (2000) TV episode .... Conor

Traps (2000) TV episode .... Conor

Selasa, 22 Januari 2008

Hati Hati Parkir Mobil di Gedung Parkir


Hati-hati parkir di gedung parkir

Sudah ada 3 kasus berupa 3 mobil terjun dari lantai gedung parkir yang ada di Jakarta.
Musibah ini sebenarnya bisa dijadikan pembelajaran bagi pengguna mobil yang biasa parkir di gedung parkir.

Ini mungkin sebuah pengalaman pribadi jadi bisa di bagikan ke teman-teman dan dijadikan bahan diskusi.

Kondisi gedung parkir di Jakarta.

Areal parkir biasanya dibagi dua:
- Sisi pertama area parkirnya berada di dinding gedung parkir/mal/departemen stors
- Sisi kedua area parkirnya berada di tembok luar gedung. Artinya batas parkir hanya dilindungi oleh tembok, trotoar, stoper ban.

Nah, biasanya yang berbahaya itu disisi kedua karena begitu mobil melewati trotoar atau stoper ban maka tinggal dilindungi oleh tembok. Begitu temboknya di hajar maka mobilnya tinggal terjun bebas ke bawah.

Selain itu kebiasaan pengemudi dalam memarkir kendaraan adalah memasukan mobilnya dengan buntut (bagian belakang) dibandingkan dengan kepala mobilnya (bagian pengemudi) yang masuk ke tempat parkir. Hanya beberapa pengelola gedung parkir yang memaksa pengemudi untuk memarkir kendaraanya dengan kepala mobilnya lebih dahulu.

Situasi:

Ada faktor-faktor yang membuat Blind Side bagi pengemudi:

Tembok gedung parkir tingginya sekitar hanya 0,9 - 1,5 meter
Sinar matahari yang menyilaukan mata jika melihat panorama dibelakang memakai kaca spion mobil. Maka tidak terlihat panorama dari kaca spion
Naluri injek gas begitu merasa ada yang mengganjal mobil

Kejadian umum:

Ketika kita memarkir mobil ke sisi tembol terluar dengan posisi mobil bagian buntut (belakang). Saat ancang-ancang mundur, mobil masih dalam posisi 45 – 60 derajat ke tempat parkir. Pandangan mata masih bisa melihat batas kiri-kanan.

Saat berada di posisi lurus, tembok masih terlihat tapi panorama belakang melalui kaca spion mulai terganggu karena sinar matahari dari belakang lebih kuat.

Mobil mulai dimundurkan perlahan ke belakang, tembok yang tingginya 0,9 - 1,5 meter terkadang suka hilang dari pandangan mata (melalui kaca spion) karena tinggi tembok lebih rendah dari mobil. Pengemudi biasanya mulai berkurang orientasinya ke bagian belakang.

Apalagi begitu merasa ban mobilnya ada yang mengganjal. Secara naluri pengemudi akan menginjak gas untuk melawan hambatan tersebut. Tapi akibatnya akan fatal karena kendaraan bisa melaju lebih kencang dan melewati hambatan yang ada. Akibatnya mobil bisa meluncur ke bawah.

So berhati-hatilah....

Ludi Hasibuan – http://ludihasibuan.blogspot.com

Senin, 21 Januari 2008

Tikus Raksasa Beratnya 1 Ton

Tikus Raksasa Satu Ton Beratnya

PARIS, RABU - Bayangkan saja seperti apa rupa seekor tikus jika beratnya saja mencapai satu ton. Monster hewan pengerat itu pernah menghuni kawasan hutan berawa-rawa di Amerika Selatan empat juta tahun lalu.

Para pemburu fosil berhasil mengungkap jejak tikus terbesar dan terberat sepanjang sejarah itu dari fosil yang ditemukan di Pantai Kiyu, Uruguay. Tengkoraknya saja berdiameter 53 centimeter. Selain fosil tengkorak, juga ditemukan fosil giginya yang masing-masing sepanjang beberapa centimeter.

Meskipun sosoknya menakutkan, makhluk tersebut bukan termasuk jenis karnivora atau pemakan daging. Secara umum, hewan pengerat ini mungkin mirip capybara, tikus seberat 60 kilogram yang masih hidup saat ini. Namun, dengan postur sebesar itu, ia lebih mirip kudanil daripada seekor tikus.

Giginya yang ramping menunjukkan bahwa tikus tersebut tidak memiliki otot-otot yang kuat untuk mengunyah. Ia mungkin memangsa tumbuh-tumbuhan lunak, buah, atau tumbuhan air di delta sungai yang tersedia melimpah. Para ilmuwan memperkirakan, tikus raksasa ini hidup di habitat bersama harimau bergigi pedang, burung pemakan daging, dan armadilo.

Tikus purba ini diidentifikasi sebagai spesies baru dengan nama Josephoartigisia monesi, diambil dari nama Alvaro Monesi, seorang peleontolog Uruguay yang juga pakar dunia tikus di Amerika Selatan.

Temuan fosil ini dilaporkan dalam Proceedings of the Royak Society B edisi terbaru.
Penulis laporan tersebut, Andres Rinderknecht dari National Museum of Natural History and Anthropology dan Ernesto Blanco dari Institute of Physics di Montevideo, mengatakan bertanya antara 468 kilogram hingga 2,5 ton. Namun, perkiraan yang paling masuk akal sekitar satu ton jika diukur berdasarkan perbandingan dengan hystricognath, hewan sejenis yang paling dekat kekerabatannya.

Sumber: AFPWartawan: WAH

Minggu, 20 Januari 2008

Wisata Kuliner Ala Suharto

Sate Mbok GalakSate, gule dan tengkleng racikan mbok Galak ini memang mlekoh bumbunya. Dagingnya empuk, aromanya wangi, dan tidak prengus. Karena itu pula tiap kali pak Harto dan keluarga datang ke Solo, sate racikan mbok Galak ini tak pernah absen di meja makan ndalem Kalitan!Warung makan sederhana di jalan Ki Mangunsarkoro Solo ini tak jauh beda dengan deretan warung makan lain.

Yang terlihat mencolok adalah banner sponsor sebuah merk kecap di depan warung yang berwarna merah menyala dengan tulisan kuning; Sate Kambing-Gule- Tongseng- Tengkleng 'Mbok Galak'. Meja panjang dan bangku kayu sederhana berjajar di dalam warung yang nyaris tak pernah kosong. Kepulan asap sate kambingpun menebar di udara, sangat wangi, menggelitik hidung! Seperti warng sate kambing khas Solo, menu yang ditawarkan selain sate kambing, ada tengkleng, gule dan tongseng.

Menurut beberapa teman dan orang-orang di sekitar jalan tersebut, warung sate kambing inilah yang hampir selalu melayani pesanan pak Harto dan keluarga bila mereka datang ke ndalem Kalitan. Sebenarnya saya tak hanya penasaran dengan masakan olahan mbok Galak ini tetapi juga ingin tahu asal muasal nama si mbok pemilik warung ini. Mengingat raut muka dan tegur sapanya yang ramah tak mencerminkan sikap 'galak'nya.

Sambil melayani pembeli kamipun mengobrol. Nama asli mbok Galak ini adalah Sakiyem. Awal mulanya Sakiyem belajar memasak dan meracik bumbu dari sang bu lik bu Pujo yang lebih dulu buka warung sate pada tahun 1965. Barulah pada tahn 1982, Sakiyem mendirikan warung sate sendiri. Pak Harto, mantan presiden kita mengenal sate kambingnya melalui bu Pujo. Saat Sakiyem buka warung sendiri, keluarga pak Harto lebih sering memesan sate kambing pada Sakiyem. "Dulu,satenya kami buat terus dikirim ke Ndalem Kalitan 50-100 tusuk setiap kali kirim", tuturnya.

Untuk pesanan tersebut ia mengaku menyembelih 1 ekor kambing. 'Sayangnya setelah pak Harto lengser, jadi jarang pesan sate dan gule lagi. Pesanan yang terakhir itu tahun 2004,' ujar mbok Sakiyem sambil mengaduk gule kambing. Dari keluarga pak Harto, mbak Tututlah yang paling suka sate racikan mbok Galak ini.

Proses pembakaran sate mbok Galak sama dengan sate kambing yang lain. Namun, penyajiannya yang unik. Sate kambing tidak disajikan dengan tusuk satenya tetapi dilepaskan dari tusuknya. Jadilah sate kambing sepiring penuh tersaji di depan saya. Dilengkapi dengan irisan daun kol, jeruk nipis dan cabai rawit utuh. Hmmm... aromanya wangi menusuk hidung.

Saat gigitan pertama saya kunyah, dagingnya terasa empuk, lembut, dengan lemak tak berlebihan dan rasa manis yang tak terlalu kuat.Tercium aroma harum bawang putih, nyaris tak terlacak jejak bau prengus, aroma tajam khas BB kambing. Saya pun beralih ke piring berisi tongseng. Tongseng yang merupakan potongan daging kambing yang ditumis dengan bumbu gule, diberi tomat dan daun kol, dan kuahnya agak kental nyemek-nyemek. Suapan pertama langsung terasa bumbu gule khas Jawa racikan mbok Galak yang mlekoh, mantap dan berlimpah.

Dipadu dengan daging kambing yang empuk, jadilah rasa tongseng yang uenaak! Tongseng ini disajikan dengan sepiring nasi putih.Setelah mencicipi sate dan tongseng mbok Galak barulah saya mengerti kenapa pak Harto menyukai masakan mbok Galak. Pemakaian bumbu yang medok, terutama untuk gule (bumbu gule Jawa tak sama dengan gulai Sumatra), membuat cita rasa masakan khas Solo ini jadi mantap.

Untuk berjualan mbok Galak setiap hari menyembelih 5 ekor kambing yang didatangkan dari Pasar Hewan Silir.Proses memasak sudah dimulai sejak pukul 03.00 dini hari untuk mengolah 1000 tusuk sate atau 100 porsi. Mbok Galak memasak bersama 10 orang pegawai termasuk 2 orang anaknya. Soal sebutan 'Mbok Galak' bu Sakiyempun menjelaskan; "Wah, itu karena saya selalu galak sama pegawai," diiringi tawanya yang renyah.

Nah, kalau sedang jalan-jalan ke Solo, dan ingin mencicipi sate kambing dan gule khas Jawa, mampir saja ke warung mbok Galak ini. Sekaligus Anda bisa juga membuktikan kalau ternyata pak Harto punya selera yang bagus untuk masakan tradisional.

Harga yang ditawarkan juga tak mahal. Tiap porsi sate (10 tusuk), gule dan tongseng dihargai Rp. 14.000,00.Sate Kambing - Gule - Tongseng - Tengkleng 'Mbok Galak'Jl. Kimangunsarkoro No.122, Solo

Kisah Perang Melawan Jepang

PERWIRA BANGSA INDONESIA YANG PERNAH BERPERANG MELAWAN TENTARA JEPANG.
Oleh Wal Suparmo,SH,MBA

Menurut tulisan Budiarto Shambazy dalam Kompas tgl 15 Januari 2008, Suharto juga pernah mengangkat senjata atau berperang melawan tentara Jepang.Sesuai catatan sejarah ada 2 orang perwira bangsa Indonesia yang pertama-tama terlibat perang frontal dengan tentara Jepang yaitu Kapten inf. J.Kaseger dan Letnan Satu inf. Didi Kartasasmita.

Kedua-duanya adalah lulusan Akademi Militer Breda di Belanda.Tentara Jepang mulai menyerang Pulau Ambon pada tanggal 8 Januari 1942 dengan serangan dari udara dan laut tetapi baru mendarat pada tanggal 30/31(malam) Januari 1942 dibawah pimpinan Mayor Jenderal Takeo Ito yang terdiri dari 5300 orang,400 ekor kuda dan 110 kendaraan bemotor dan dibantu oleh kurang lebih 1000 orang marinir.

Pulau Ambon dipertahankan oleh tentara Hindia Belanda(KNIL) dibawah Letkol. Inf.J.L.R.Kapitz dengan pasukan ang terdiri dari 2600 orang ditambah bantuan tenatara Australia sebanyak 1170 orang.Kapt J.Kaseger adalah komandan kompi 4 dan Lettu Didi Kartasasmita komandan kompi perajurit bumiputera dan wajib latih.

Pertempuran belangsung satu minggu dan pada tanggal 7 Februari 1942, Belanda menyerah dan yang menyerah paling akhir adalah kompi dari Lettu Didi Kartasasmita. Namun dicatat bahwa korban tentara Jepang adalah 2400 orang belum termasuk dari marinir.Satu kapal torpedo Jepang tenggelam di Teluk Ambon karena kena ranjau laut.

Oleh sebab mereka orang bumiputera maka Kapt.J.Kaseger dan Lettu yang ditangkap Jepang dan ditahan sebentar, diperbolehkan pulang ke tempat asal mereka tetapi karena Kapt.J.Kaseger beristrikan wanita Belanda totok, ia ditangkap lagi dan meninggal dalam kamp konsentrasi sedangkan Lettu Didi Kartasasmita yang belum menikah, pulang ke Jawa Barat dan turut mendirikan PETA dan BKR.

Ia adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang mempunyai pengalaman untuk bertempur melawan tentara asing(Jepang) .Tentara Jepang menyerang dan mendarat di pulau Tarakan pada tanggal 11 Februari 1942 yang terdiri dari 3 batalyon( dari resimen inf.146) kira-kira 3000 orang dan 1 batalyon mariner. Tentara Hindia Belanda berkekuatan 1100 termasuk orang bumiputera Indonesia yaitu Korps Mangkunegaran Sayang tidak ada cacatan mengenai pewira-perwiranya dan berapa banyak juga yang gugur.

Tanggal 29 Juli 1942, sersan Julius Tahija dengan pasukan sejumlah 12 orang. Berhasil menggagalkan pendaratan tentara Jepang yang terdiri dari beberapa ratus orang di Saumlaki kepulauan Tanimbar.Sersan J.Tahija kehilangan 8 orang yang mati tetapi tentara Jepang mengundurkan diri.Untuk kejadian ini Julius Tahija dianugerahi oleh Belanda bintang Militaire Willems Orde yang sama tingkatnya dengan Victoria Cross(Inggris) atau Congessional Medal (Amerika).

Perang gerilya melawan tentara Jepang di Kolonedale yang berlangsung lama setelah tentara Hindia Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942..Perang gerilya itu berlangsung sampai tanggal 25 Agustus 1942 dibawah komando sersan J.Klinkhamer( karena para perwiranya terbunuh dan tertangkap) yang akhirnya diteruskan oleh sersan KNIL Kapojos yang adalah orang bumiputera.

Peristiwa pemberontakan PETA di Blitar (daiichi dai dan) yang dipimpin oleh Daidanco Soepriadi.Yang mana semua pelakukunya dihukum pancung kecuali Soeprijadi yang melarikan diri dan konon berharakiri dengan menerjunkan diri dalam kawah gunung Bromo karena jika tertangkap tentara Jepang ia akan disiksa berat.(meskipun denikian secara absensia ia pernah diangkat menjadi Menteri Pertahanan dalam kabinet Republik Indonesia yang pertama).

Peristiwa Lengkong tgl 25 Januari 1946, yaitu pertempuran melawan tentara Jepang dan para perwira bumiputera Indonesia yang mempertahankan Akademi Militer di Tangerang dan Jepang ingin merebut kembali senjatanya.Yang gugur pada waktu itu adalah Mayor inf.Daan Mogot dan Lettu inf. Soebianto Djojohadikusumo( 21 Tahun) dan Soejono Djojohadikusumo( 16 tahun).

Kemudian terjadi beberapa penyerangan kecil-kecilan tetapi bukan perang , dalam usaha untuk merebut senjata Jepang di kota Yogya ,Solo dan beberapa kota lain tetapi yang berupa perang adalah pertempuran lima hari di Semarang yang terjadi pada tanggal 14 sampai dengan 19 Oktober 1945, yang mana tentara Jepang dipimpin oleh Butaicho Kido yang sangat berpengalaman tempur karena pernah merebut Syonanto(Singapura) yaitu pasukan istimewa atau sekarang dinamakan special troops atau pasukan komando.

Pasukan ini terdiri dari pasukan cadangan dibawah komando kapt.Yamada, pasukan tempur dibawah komando mayor Yagi, kompi 9 dibawah kapt..Motohiro . kompi 10 dibawah kapt. Nakasima dan pasukan artileri dibawah kapt.Fukuda) .Para pemuda Semarang pada waktu itu berada dibawah pimpinan S.Broto(komandan Barisan Srobot). Ali Said,Sudharmono, Hoegeng,Wongsonegor o(residen) dll.Memang banyak berdatangan para pemuda dari Pati,Purwodadi, Solo dan Yogya untuk membantu melawan tentara Jepang .

Pertempuran ini adalah yang kedua hebatnya setelah Surabaya dan mengakibatkan berpuluh ribu korban diantara para pemuda dan penduduk dan pada waktu itu tentara Jepang melakukan hal-hal yang sangat kejam seperti memenggal kepala para pemuda yang tetangkap.Hal itu dilakukan dengan menggepe (menjepit) dan mengikat dada dan punggung para pemuda dengan dua batang bambu dalam barisan 5 orang. Pada waktu itu ada 3 barisan dan algojo dengan satu kali tebas memotong 2 atau tiga kepala.

Pada barisan terakhir mungkin kekuatan algojo sudah kurang dan barisan ambruk oleh badan manusia yang tak berkepala sehingga ada 2 orang yang ikut jatuh dan pura-pura mati bermandi darah kawan-kawannya. Rupanya Jepang sendiri juga sudah groggy dan tidak mengadakan pemeriksaan lagi dan terus pergi.Kejadian ini berlangsung di depan kantor Kenpetai( sekarang Markas Kodam) dan mereka yang selamat, melarikan diri masuk kedalam Kali Sari yaitu Warkam Murtiharsojo (Jl.Papandayan Belakang Semarang).

Pada waktu pertempuran 5 hari itu seluruh kampung Batik Semarang di bakar habis oleh Jepang tetapi dibumihanguskannya kampung Pandean Lamper Lor oleh tentara Jepang, baru dilakukan sesudah pertempuran 5 hari. Pada waktu itu kampung Pandean Lamper Lor dibakar dan penduduk yang keluar menyelamatkan diri ditembaki dengan senapan mesin dan Markas Pemuda yaitu rumah Drh Marah Rusli(pengarang Siti Nurbaya), dengan komandan pemuda Rushan Rusli(ayah Harry Rusli), juga ikut dibakar. Mungkin Suharto ada diantara pasukan yang datang membantu dari Yogya.

Sumber:
1)Seratus tahun KNIL di Hindia BelandaOleh sejarawan militer Kapt. Pieter van Meel(terjemahan oleh Wal Suparmo)
2) Sejarah pertempuran lima hari di SemarangOleh Mr.Han Bin Siong & Dipl.Ing J.M.Rebel(idem)
3) Warkam Murtiharsojo

Awas Aksi Lempar telor

Modus operandi perampokan mobil:

Para perampok melemparkan telur-telur ke kendaraan Anda, tujuannya agar Anda memperlambat laju kendaraan lalu mengaktifkan wiper kaca mobil.Ketika wiper bekerja, pandangan Anda ke depan terhalang.

Justru inilah yang diharapkan oleh para perampok itu. Mereka berdiri dengan jarak beberapa meter. Ketika mobil Anda berhenti (atau Anda keluar dari mobil), mereka akan menyerang dan merampas mobil Anda.

Bisa jadi nyawa Anda terancam.Jika peristiwa tersebut terjadi pada Anda, tetaplah melajukan kendaraan Anda. Buka sedikit kaca jendela mobil, kemudian longokkan kepala Anda keluar jendela untuk tetap bisa melihat kedepan, tetap sambil jalan sampai Anda merasa aman.

Semoga informasi ini berguna dalam melawan kejahatan yang terjadi di sekitar kita. Mari lawan kejahatan!

Tips Menghindari Perampokan di Jalan Raya


Tips Menghindari Perampokan di Jalan Raya

1. Sebelum kendaraan berjalan, selalu periksa pintu dan kaca jendela agar dalam keadaan tertutup dan terkunci rapat. Waspadai dan catat nomor polisi kendaraan yang Anda curigai.

2. Bila ada yang memberi tahu kendaraan yang Anda tumpangi tidak beres, hentikan kendaraan hanya di pos atau kantor polisi, pos satpam perkantoran, ruko, tempat parkir, atau bengkel yang ramai. Jangan buka pintu atau kaca jendela sampai kendaraan ada di salah satu tempat tersebut.

3. Hubungi layanan darurat polisi lewat telepon seluler bebas pulsa, 112, atau layanan pesan singkat 1717, atau Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, 021-5276004.
Sumber : Kepala Satuan Pencurian Kendaraan Bermotor, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Nico Afinta. (WIN)

Jumat, 18 Januari 2008

The Untold Story Surya Agung Wibowo

Secara kebetulan ada waktu bertemu dengan Surya Agung Wibowo. Ia adalah salah satu atlet yang mengeluarkan harum bau bunga atas prestasinya di Sea Games XXIV 2008 di Nakhon Ratchasima, Thailand. Ia menyabet dua medali emas untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,25 detik, menjadi rekor terbaru Sea Games 2008 dan lari 200 meter ditempuhnya dengan 20,76 detik, rekor baru Nasional.

Ia ibarat kijang kencana emas yang berlari bak panah yang dilepaskan dari busur panah Arjuna. Cepat menuju sasaran. Tidak heran kalau ia berhasil memecahkan rekor Sea Games dari 10,26 detik menjadi 10,26 detik.

Surya Agung Wibowo, kelahiran Surakarta, 8 Oktober 1983 ini telah menikah dengan Astatik Anjarwani dan mempunyai seorang putri, Salwa Azzahra Wibowo (9 bulan). Sangat bersahaja, pribadi sederhana dengan tipikal kerendahan hati ala Solo.

Ketika ikutan menyantap makanan gule kambing di kantin Koni, makanan kesukaan dirinya. Ibu kantinpun bangga dengan Agung. “Ini lo mas ketika dapet medali emas jempolnya dimasukan ke mulut,” ujar si ibu kantin sambil mencontohkan jempolnya dimasukan ke mulut. Agung, panggilan akrabnya hanya tersenyum tersipu malu.

“Agung uangnya sudah dibeliken apa? Mobilkah,” tanya si ibu kantin. Agung yang meraih prestasi 2 medali emas ini diganjar 400 juta rupiah dari Menpora Adhyaksa Dault dan bea siswa untuk melanjutkan program S2 nya. Wackss... Jangan kaget. Agung, seorang atlet yang juga sarjana Pendidikan lo. Ia lulusan fakultas Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Nasional Semarang. Ehm... langka ya seorang atlet yang juga bergelar sarjana.

Striker

Apa iya Agung bercita-cita menjadi atlet pelari?

Ternyata tidak lo. Ia justru mempunyai cita-cita ingin menjadi sepakbola ternama. Penyerang tengah adalah impiannya. Sejak kelas 2 SMP, Agung telah diajak ikutan pertandingan sepakbola tarkam (antar kampung).

“Saat itu saya sudah dibayar 20.000 rupiah setiap kali bertanding. Pokoknya hampir ke pelosok Solo dan Yogya, aku diajak bermain bola,” jelasnya. Ia pun bercerita betapa takutnya lawan-lawan sepakbolanya menghadapi kecepatan lari Agung dalam menyambut umpan dari temannya untuk membobol gawang lawan.

Mendengar cerita Agung. Saya membayangkan kecepatan Michael Owen ketika baru muncul yang bisa lari 100 meter dengan catatan waktu 10 detikan. Atau Odonkor, pemain sayap Jerman yang mempunyai kemampuan sama.

Seandainya Agung tetap menekuni dunia sepakbola. Betapa indahnya menyaksikan lesatan larinya Agung diantara pemain belakang sepakbola di Copa Indonesia atau Liga Indonesia. Sayangnya garis tangan Agung tidak ke sepakbola tapi ke atlet. Lalu apa yang menyebabkan dirinya meleset ke atlet?

Kolusi

Cita-cita Agung ingin menjadi pemain sepakbola dunia. Benar-benar ingin diwujudkannya. Ia pun mencoba mendaftar menjadi pemain sepakbola pelajar di Solo.

Agung masuk ke 24 pemain yang akan diseleksi akhir karena hanya 22 pemain yang akan terpilih. Saat final seleksi tiba. Agung tersisih. Ia kalah bersaing dengan adik sang pelatih. Agung kalah karena kolusi. Aduh menyedihkan dan hancur hatinya.

Ia pun mengadukan hal ini kepada kedua orangtuanya, H.Ngadiman dan Hj.Ngatiyah. Orangtuanya selalu memberikan dorongan semangat kepada si ragil (bungsu) untuk meneruskan cita-citanya. Bahkan secara khusus sang ibu memanjatkan doa agar anaknya ini bisa menjadi pemain sepakbola ternama ketika menjalankan ibadah haji.

Agung melihat ada kesempatan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pemain sepakbola dengan mengikuti seleksi tim sepakbola pelajar se Jawa Tengah. Agung berangkat ke Semarang dengan berbekal semangat dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Disinipun dirinya gagal masuk seleksi karena dianggap terlalu muda. Ia masih punya kesempatan tahun depan untuk masuk tim sepakbola pelajar.

Kembali hal ini memukul hati Agung tapi ia tetap mencintai sepakbola. Untuk melupakan kesedihan hatinya. Agung aktif dalam kegiatan olahraga di SMAN 6 Solo. Saat itu dirinya ikut lomba loncat tinggi dan lari. Ternyata di sekolah ia menjadi juara loncat tinggi dengan tinggian loncat, 170 cm dan juara lari 100 meter. Otomatis Agung mewakili sekolah untuk mengikuti pekan olahraga antar sekolah se Solo.

Ia pun menjadi juara di dua cabang olahraga yang berbeda jauh itu yaitu lari dan loncat tinggi. Bakat Agung dilihat oleh pemandu bakat atletik. Ia pun mendekati Agung dan meminta nomor telepon rumahnya. Agung tidak menaruh perhatian serius atas permintaan sang pemandu bakat.

Tantangan

Sebulan kemudian Agung mendapat telepon dari sang pemandu bakat. Apakah Agung mau mengikuti lomba lari? “Aku menjawab mau,” jelasnya. Tapi harus biaya sendiri ke Jakarta.

“Yo,wis aku minta uang ke Emak dan Bapak, minta bantuan ke pakde, paklik dan kakak-kakakku. Pokoknya dapat uang cukup untuk ongkos, biaya menginap dan uang makan,” jelasnya. Setelah itu, Agung berangkat ke Jakarta.

Ternyata setibanya di Jakarta, sang pemandu bakat menantang Agung. “Agung, kamu sanggup lari dibawah 11,20 detik. Kalau sanggup kamu akan masuk dibawah bimbingan pelatihan atletik yang benar,” jelasnya.

Agung pun menyanggupi tantangan itu. Ketika dibabak penyisihan, dirinya bisa menembus batas waktu 11,20 detik. Bahkan dirinya bisa menyabet medali emas.
“Yah, ini awal saya terjun secara serius ke dunia atletik,” ujarnya sambil tersenyum.

Saat mengikuti lomba ini, dirinya merasa prihatin juga. “Mas, aku malu ke teman-teman atletik lainnya. Mereka selesai lomba, ramai-ramai belanja beli peralatan olahraga, baju olahraga, sepatu dan lainnya. Aku hanya bisa beli satu stel baju olahraga reebok itu aja,” jelasnya sambil tersenyum pahit.

Tercepat

Waktupun berlalu. Agung telah menjadi atlet nasional. Awalnya ia hanya diproyeksikan sebagai pelari estafet saa tapi nasib berkata lain. Ia pun mendapat latihan intensif sebagai pelari khusus 100 meter, 200 meter dan estafet.

Kerja keras, disiplin dan berdoa kepada Tuhan adalah moto hidup Agung. Ia pun berusaha mempertahankan itu seumur hidupnya. “Mas, ini kalau bukan karena kehendak Tuhan. Tidak mungkin aku bisa meraih prestasi ini,” jelas Agung.

Ketika dirinya berhasil memecahkan rekor Sea Games dengan waktu 10,25 detik. Ia mempersembahkan medali emas ini untuk istrinya, Astatik, dihari yang sama sedang melangsungkan wisuda sarjana. “Aku tidak bisa menghadiri wisudanya tapi aku mempersembahkan medali untuknya,” jelasnya.

Sebenarnya untuk lari 200 meter bukan proyeksi saya. Kebetulan kedua pelatih saya menyarankan untuk ikut saja. Lepas saja larinya karena memang tidak ada target dari KONI. “Akupun mengiyakan saja. Toh lari hanya sehari saja capainya,” jelasnya.

Eh. La..da...lah. Kok dapet medali emas juga. Agung melakukan selebrasi dengan mengenyot jempolnya ke dalam mulut. Emas ini dipersembahkan untuk anaknya, Salwa yang baru berusia 8 bulan saat itu.

Motor

Beberapa jam ngobrol dengan Agung membuat saya agak mengenal dirinya tapi saya terkejut ketika mengetahui Agung dari rumah di Cilandak Barat ke Lapangan Madya Senayan untuk latihan naik sepeda motor.

Apa penyebabnya? Kita tentu mengetahui tingkat kecelakaan sepeda motor di Jakarta sangat tinggi. Laporan tahun 2007 tercatat sebanyak 300 pengemudi motor tewas di jalan. Wah... mengerikan.

Agung sebagai atlet berprestasi seandainya mengalami musibah kecelakaan (tidak sampai fatal) tapi patah kaki atau ototnya ada yang robek. Sungguh suatu peristiwa yang amat sangat disesalkan. Ini merupakan kerugian yang besar bagi dunia olahraga Nasional karena Agung saat ini merupakan salah satu asets olahraga terpenting di Indonesia. Mungkin ia masih bisa berprestasi di Sea Games XXV atau Asian Games.

Hati-hati ya Gung....

Ludi Hasibuan: http://ludihasibuan.blogspot.com