Kamis, 21 Februari 2008

Mati Lampu... Aduh Gelapnya

Mati Lampu... Aduh Gelapnya...

Feb 21, '08 9:45 PMfor everyone

Jakarta, mulai Rabu 20 Februari - Minggu 24 Februari terkena program tidak populer dikalangan rakyat. Mati lampu secara bergilir.

Sudah lama neh tidak mengalami hal seperti ini. Mati lampu di malam hari. Biasanya disiang hari dan waktunya paling lama sekitar 1-2 jam saja. Tapi terhitung hari Rabu kemarin, mati lampunya mulai jam 17.00 - 21.00 WIB. Lumayan lo lama.

Apalagi bagi anak-anak yang sedang mempersiapkan diri menghadapi pra mid semester. Tentunya mengalami kesulitan belajar dibawah naungan cahaya lilin atau emergency ligth.
PLN berkilah kalau kematian listrik ini disebabkan berbagai aspek, mulai dari kurangnya daya listrik sekitar 1,1 mega Watt, pasokan bahan bakar yang lambat, hingga cuaca buruk dan lainnya.

Ya... mau diapain lagi. Kalau memang demikian ya harus dinikmati saja suasana mati lampunya.
Jadi ingat jaman kecil dulu sekitar tahun 1970 an ketika tinggal di Kramat Pulo. Mati lampu dimalam hari. Ya keluar rumah. Main bersama teman-teman dibawah sinar bulan purnama. Mainnya... macam2 mulai dari bentengan sampai ular naga panjangnya. Hehehe... asyik ya.

Sekarang justru beda jaman. Anak gw yang paling kecil baru berumur 7 tahun dan baru pertama kali mengalami mati lampu di malam hari. Ribut terus.

"Papa, gelap nih. Telepon listriknya suruh nyala. Aku takut neh," ujar Don yang menghubungiku melalui telepon selular.

"Iya. Papa sudah telepon ke PLN. Mereka bilang ini pemadaman bergilir. Paling lama 2 jam deh," jelasku.

"Diluar juga gelap lo Pa. Bulan aja tidak mau keluar karena gelap. Aku juga tidak berani keluar karena gelap," tutur Don kembali.

Aku yang mendengar ucapan Don seperti itu, melalui kaca jendela kantor melihat keluar. Ya, tidak mungkinlah ada sinar bulan mungkin banyak awan yang menutup Jakarta.

"Tidak apa-apa kok. Bulannya lagi pergi main ke tempat lain. Kamu di dalam rumah saja main bersama abang," bujukku.

"Iya, aku memang mau main di rumah tapi PS nya tidak bisa menyala karena listriknya mati," jelasnya.

Belum sempat menjawab. Aku mendengar jeritan suara Don.

"Kenapa Don?" tanyaku.

"Papa... ini ada kecoa. Aku tidak suka sama kecoa. Kecoa aja keluar karena takut gelap. Papa... bilang dong ke listrik supaya cepat menyala," jelasnya.

"Iya. Nanti papa bilangin lagi. Sekarang kamu main yang lain sama abang," ujarku.

"Iya," katanya sambil mengahiri pembicaraannya.

Padahal... malam itu betapa sulitnya menghubungi Call Center 123 PLN.

Tidak bisa masuk...

Sibuk terus

Tidak ada komentar: