Minggu, 30 Desember 2007

Selamat Tahun Baru 2008


Jakarta, Senin, 31 Desember 2007


Bangun jam 05.00 pagi. Udara masih berasa dingin. Mengintip dari jendela terlihat tetesan embun hinggap di daunan yang ada diteras rumah. Kemudian membuka pintu rumah dan menghirup udara segar di pagi hari.


Yah... ini adalah pagi hari terakhir di tahun 2007. 365 hari telah dilalui sepanjang tahun 2007 tentunya banyak peristiwa yang penuh dinamika terjadi dalam hidup ini.


Kalau berbicara romantisme tentu ada peristiwa yang membuat diri ini tertawa dan menangis. Inilah hidup yang pasti dilalui oleh semua orang.


Hari ini, kata orang tanggalan ke jepit. Ghuhahaha... kasihan ya.

Kok ke jepit. Apa tidak sakit dia?

Soalnya tanggal 30 Desember hari Minggu (libur), 31 Desember hari Senin (masuk kerja) dan 1 Januari hari Selasa (libur). Jadilah ia ke jepit.


Ya... udah. Yang pasti hari ini masih masuk kerja terakhir di tahun 2007.


Seperti biasa walaupun cuaca mendung dan dingin.

I tetap naik angkutan umum. Kadung jatuh cinta. Soalnya kalau bawa mobil lagi takut males naik angkutan umum. Hehehehe...


Setelah mandi dan lain-lain berangkatlah menuju kantor.

Sambil menunggu bus Patas AC 74 jurusan Kampung Rambutan - Tanggerang di Cawang Atas.

Seperti biasa ngerumpin dengan tukang koran.

Biasa basa-basi untuk mengurangi kejenuhan menunggu datangnya bus.


"Mas malam tahun baru mau bikin apa?" tanyaku membuka pembicaraan.


"Wah, kalau orang tidak mampu mah di rumah saja. Nonton teve juga sudah senang," ujarnya.


"Lo, enggak mau ke Monas lihat konser musik gratis dan kembang api. Ramai lo," ujarku lagi.


"Males mas. Pasti ramai dan tidak bisa lihat apa-apa. Paling nanti malam hujan. Kalau saya ke hujanan terus masuk angin. Besoknya tidak jualan, mau makan apa saya nanti," ujar bapak tiga anak ini.


Ia pun berpendapat. Sebenarnya apa sih yang dirayakan pada malam Tahun Baru?

Kita masih menemui hari yang sama yaitu dari Senin sampai Minggu.

Detik pun tetap berputar dari 1 - 60 detik yang berubah menjadi Menit.

1 Menit bergeser ke 60 menit, tetap saja berarti 1 jam.

24 jam adalah satu hari.


Satu minggu masih tetap tujuh hari.

Satu bulan berkisar antara 28 - 31 hari

Satu tahun tetap dari bulan Januari - Desember


Yang berubah hanya satu yaitu angka yang menunjukan tahun dari 2007 ke 2008.

Lainnya tetap berjalan dengan seperti biasa.


Manusia walaupun pergantian tahun hanya memiliki dua pilihan yaitu ia bernapas atau berhenti bernapas. Jika masih bernapas ia hidup dan menjalani hari-hari seperti biasa dan penuh dinamika. Perubahan drastis akan terjadi ketika orang itu berhanti bernapas atau meninggal dunia. Karena ia akan menempuh perjalanan baru dan belum pernah ada orang yang sudah meninggal mampu menceritakan kejadian di alam sana ke orang yang hidup.


"Saya sebagai orang miskin. Tidak bisa memaknai arti dari Malam Tahun Baru karena standart ukuran saya adalah bagaimana saya bisa makan besok, "jelasnya kembali.


Orang boleh berbahagia merayakan malam Tahun Baru dengan hura-hura dan kemewahan.


Tapi kebahagian bagi saya adalah ketika diri ini bisa memberikan makan keluarga.


"Itu arti malam tahun baru bagi saya," tegasnya.


Saya pun tersenyum mendengarnya.


Well... berhubung bus yang di tunggu sudah datang.


Saya pun berpisah denganya sambil mengucapkan:


SELAMAT TAHUN BARU

Rabu, 26 Desember 2007


Ramalan 2008 versi Ghuahaha....

1 Januari 2008 merupakan hari pertama dan tanggal pertama di tahun 2008

1 Januari 2008 Presiden dan Wakil Presiden RI, masih dijabat SBY dan JK

Lumpur Lapindo masih menyemburkan lumpur panas

Orang terkaya Indonesia masih dipegang Aburizal Bakrie

Pertengahan Juni-Juli: Pertandingan Sepakbola Piala Eropa di Austria dan Swiss

Bulan Januari – Februari Jakarta banjir lagi

Libur bersama sepanjang tahun 2008 sebanyak 8 hari

17 Agustus 2008 masih perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 63.

Dualisme penetapan Hari Raya Idul Fitri antara NU, Muhammadiyah dan Pemerintah masih terjadi

Indonesia gagal menjuarai Piala AFF atau Piala Tiger

Ombak besar akan melanda laut di Indonesia sepanjang tahun 2008

Gempa bumi akan menggoyang Indonesia

Musibah kecelakaan lalu lintas, darat, laut dan udara akan terjadi

Jalur busway akan dibuka koridor baru

Artis Indonesia akan ada yang meninggal dunia

Tokoh masyarakat akan ada yang meninggal dunia

Artis Indonesia banyak yang menikah

Artis Indonesia banyak yang akan bercerai

Infotainment masih menayangkan kisah-kisah gosip artis dan selebritas

Rating AC Nielsen masih menuai kontroversi

Pemerintah tetap akan menjalankan pengalihan minyak tanah ke lpg/gas

BBM untuk pribadi dialihkan ke Premix atau Pertamax
Stasiun Teve Nasional masih menayangkan sinetron yang berkisah ala Sinderella

Merriam Bellina masih laris untuk memerankan tokoh ibu-ibu

Tukul dengan 4 Mata mulai meredup kalau tidak ada inovasi baru

Kick Andy semakin dimanfaatkan para kandidat Capres dan Cawapres untuk mempromosikan diri

News dot com akan semakin banyak bahan untuk memparodikan situasi di negara tetangga menjelang pemilu umum dan pemilu presiden

Film Indonesia masih didominasi dengan film horor/komedi dan drama

Mama Mia dan Super Mama harus memikirkan format baru karena mulai muncul kejenuhan penontonnya

Indonesian Idol harus mencari greget baru agar kembali menjadi ajang nyanyi bergengsi

25 Desember masih perayaan Natal bagi umat Nasrani

31 Desember merupakan perayaan malam Tahun Baru 2009

Senin, 17 Desember 2007

Mati Ketawa Ala Mesir

Berhati-hatilah ke kamar mandi...



Mercedez Bens boleh punya Jerman tapi logonya punya Mesir



Ini pasukan penjaga perbatasan Mesir - Israel. Lalu apa yang diperiksa?









Nokia boleh jadi merek handphone tapi di Mesir jadi alas kaki







Adidas kebanggaan Jerman tapi Sdidsa punyanya Mesir












Mau naek lift harus paham fungsi tombolnya....











Carrefour ada saingannya di Mesir yaitu Khairyfour






























































Kamis, 13 Desember 2007

Efek Rumah Kaca?




United Nations Climate Change Confrence atau Konfrensi PBB mengenai Perubahan Iklim di Bali, ternyata menjadi sorotan menarik hampir semua lapisan masyarakat. Mulai dari pengusaha kaya hingga golongan tidak mampu.


Semuanya membicarakan "Efek Rumah Kaca" tapi setiap orang mempunyai interprestasi sendiri mengenai hal yang dimaksud dengan efek rumah kaca.


Salah satunya adalah seorang supir taksi bernama Martin.


Kebetulan saya sedang memanfaatkan jasa taksinya untuk mengantar saya pulang ke rumah dari tempat kerja.


Saat itu sedang turun hujan dan jalan di under pass (terowongan tanah abang) macet karena banyak pengguna motor sedang berteduh.


Entah mengapa... tiba-tiba membuka pembicaraan tentang "Efek Rumah Kaca".


"Pak, musim hujan tiba lebih awal. Kayanya akibat efek rumah kaca," jelas Martin.


"Mungkin juga pak," jawab saya.


"Bapak tahukan. Kalau PBB sedang mengadakan pertemuan tingkat dunia untuk membahas efek rumah kaca di Bali. Artinya ini sudah jadi permasalahan dunia," jelasnya kembali.


"Iya, pak. Biar ketemu cara mengantisipasi perubahan iklim dunia. Akibat efek rumah kaca," jelas saya kembali.


"Iya, pak. Biar ada solusinya dalam menghadapi efek rumah kaca. Biar tinggal di dunia ini. Tidak terasa panas," ungkap Martin.


Bapak tahukan, ujarnya kembali, efek rumah kaca itu disebabkan pembangunan gedung-gedung bertingkat dan mal-mal. Bangunannya banyak menggunakan kaca. Nah, kaca itukan memantulkan sinar matahari sehingga membuat udara sekitarnya menjadi panas. Sebenarnya ini pak yang membuat efek rumah kaca.


Saya jadi tersenyum mendengar teori efek rumah kaca -nya Martin.


Khusus di Jakarta atau kota besar di Indonesia. Pemerintah harus membuat kebijaksanaan baru. Kalau bangunan bertingkat seperti gedung perkantoran, apartemen, mal-mal harus banyak memakai tembok dindingnya daripada kaca-kaca. "Tembok itu menyerap panas dan tidak memantulkan sinar matahari. Nah, ini akan mengurangi efek rumah kaca," jelas Martin dengan raut muka serius.


Desain bangunan Belanda itu benar, lo. Mereka membuatnya menjadi akrab dengan lingkungan tropis seperti di Indonesia. Tidak banyak memakai jendela kaca tapi jendela biasa. Sehingga efek rumah kacanya ada.


"Iyakan pak. Pada jaman dulu tidak dikenal efek rumah kaca. Itu penyebabnya belum banyak kaca yang digunakan untuk pembangunan," ujarnya.


Saya hanya bisa mengangguk-anggukan kepada mendengar teori yang disampaikan oleh Martin.


Sebuah teori dan pembicaraan menarik dari Martin.


Ia punya pemahaman tersendiri mengenai "Efek Rumah Kaca"


Sayang saya tidak dapat berkomentar banyak karena sudah mencapai tujuan.


Yang pasti... Martin juga peduli dengan masalah lingkungan.


Walaupun ia mempunyai pemahaman sendiri mengenai teori "Efek Rumah Kaca"


Naik Taksi Sambil Nonton Teve


Naik taksi sambil nonton teve?


Enggak mungkilah yoww!!


Ups... jangan teriak dulu sebelum mencobanya.


Kamis, 13 Desember 2007, kebetulan dari jalan Panjang ingin pulang ke rumah.

Cuaca tidak mendukung, hujan turun. jadi pilihannya naik taksi untuk pulang ke rumah.


Biar hemat, tentunya ingin naik taksi dengan argo yang mengusung tarif lama.


Kebetulan lewat taksi berwarna oranye. Saya pikir taksi biasa yang menggunakan tarif lama.


Ketika masuk ke dalam taksi ini ternyata di tengah batas antara supir dan penumpang ada sebuah pesawat televisi berukuran 9 inchi. Waow... surprise!


Ketika saya tanyakan ke pak supir ternyata taksi ini bernama "Trans Cap". Baru 7 hari beroperasional. Memang taksi ini mempunyai keistimewaan. Penumpangnya dimanjakan dengan televisi.


Hebohnya lagi... taksi ini menggunakan teve kabel "Indovision". Jadi kita bisa menyaksikan program acara CNN, CNBC, ESPN, Star Sports, Cartoon Network, RCTI, SCTV, Trans Teve, TV7, Lativi, Star ANTV, Metro Teve, Star Music, MTV dan lain-lainnya.


Penumpang diberi remote control yang sudah diikat tentunya. Jadi tinggal mijit tombol kita bisa menyaksikan program favorit.


Kebetulan ketika saya pulang sekitar jam 5 sore.


Jadi bisa menyaksikan siaran Liputan 6 Sore, Insert Sore, nonton The Simpsons dan nonton bola AC Milan vs Urawa Red (cuma 10 menit). Bayangkan perjalanan 1,5 jam (maklum kalau hujan jalan di Jakarta. Muacettt...) jadi tidak berasa karena dihibur acara teva.


Argonya... walaupun memakai tarif lama tidak argo kuda lo. Normal... jadi nyaman bagi penumpang baik dari segi kantong maupun hiburan.


Sayang taksi ini baru beroperasional sebanyak 30 unit dari rencana 500 unit taksi.


Wah...


Asyik banget naik taksinya


Ada yang mau nyoba?

Siapa tahu anda beruntung menemukan taksi ini.


Selasa, 11 Desember 2007

Union Bagi Pekerja Film dan Televisi?


Siang hari di teras Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.


Kebetulan ngumpul bersama Aris Batubara dan Labbes Widar, sutradara, panitia FFI 2007, mantan pengurus KFT 1999-2004, bidang Kesejahteraan dan Hukum. Biasalah ngerumpi seputar FFI 2007 yang akan diadakan di Pekan Baru, Provinsi Riau hingga menyinggung mengenai peran KFT dalam meningkatkan kesejahteraan Karyawan Film dan Teve.


Kenapa KFT tidak difungsikan sebagai sebuah serikat pekerja atau union untuk melindungi tenaga kerja ini dalam menghadap era globalisasi, AFTA, Free Trade dan lainnya?


Pertanyaan sederhana tapi justru menghasilkan sebuah diskusi yang panjang dan menarik untuk disimak.


Sebelum kita berbicara mengenai pembentukan serikat pekerja atau union.


Kita harus memahami kultur dari para pekerja yang berada dibawah KFT. "Persoalan utama yang dipikirkan saat ini adalah bagaimana memenuhi kebetuhan perut. Jadi kalau kita diajak dialog mengenai pembentukan serikat pekerja atau union. Kurang mendapat respon," ungkap Labbes Widar.


Padahal dalam era perdagangan bebas, AFTA dan globalisasi akan sangat mudah bagi tenaga kerja asing untuk bekerja dilingkungan dunia film dan televisi. Sedangkan perangkat UU untuk melindungi tenaga kerja Indonesia terhadap tenaga asing belum ada. Apalagi yang bergerak didunia film dan televisi.


Sebenarnya KFT sudah bisa diarahkan menjadi sebuah union seperti di Amerika Serikat atau Australia. Jadi tenaga kerja asing yang mau bekerja dibidang pertelevisian atau film harus ada standarisasi. "Idealnya mereka yang mau bekerja disini harus punya track record yang jelas dan kemampuannya harus diatas tenaga kerja Indonesia. Jadi ada pembelajaran dari mereka," jelasnya.


Jika berbicara pembentukan sebuah serikat pekerja atau union seharusnya ada standarisasi profesi. Misalnya bisa mengambil standar profesi sutradara, kameramen atau editor. Jadi jelas siapa saja yang berhak masuk ke dalamnya. Nantinya akan bersinggungan dengan dunia pendidikan di bidang televisi dan film.


"Akibatnya akan menjadi polemik yang panjang jika dipaksakan untuk membuat hal ini karena harus adanya standarisasi. Padahal kita mesti bersikap toleran terhadap pekerja film dan teve jika berbicara mengenai perut," ujarnya. Ia mengakui agak kerepotan jika berbicara mengenai hal ini.


Kompleks memang tapi harus ada memulainya. Apalagi kalau tenaga kerja instan di rumah produksi yang menggarap infotainment. Mulai dari sutradara, kameramen hingga penulis nasakah. Mereka kebanyakan menerima pendidikan singkat dan sisanya belajar sendiri. Hasilnya? Ya bisalah melihat sendiri. Tidak maksimal.


Seandainya perlu dibuat standarisasi profesi pekerja Televisi dan Film tentunya akan membuat para pekerja ini ada yang merasa terancam dapurnya. Padahal tidak semestinya takut. Pasti ada solusinya. Artinya mereka bisa mengikuti pendididkan dibidangnya agar mendapat standarisasi dibidangnya. Kalau tidak bagaimana mau bersaing dengan tenaga kerja asing yang lebih trampil.


Lalu siapa yang akan memulai menggerakan hal in? Ya, orang-orang yang bergerak dibidang televisi dan film. Merekalah yang akan bertanggung jawab terhadap profesinya dan meneruskan ke generasi berikutnya. (ludi hasibuan - ludihasibuan.blogspot.com)






Senin, 10 Desember 2007

The Invisible Movie 2007



Nick Powell


Nick Powell (Justin Chatwin), seorang siswa SMU ternama. Ia cerdas, ganteng dan pemberani tapi dirinya merasa kesepian sejak ayahnya meninggal dunia. Ibunya mendominasi hidupnya sehingga ia merasa terpenjara di sangkar emas.


Nick, bercita-cita ingin melanjutkan sekolah seni di Inggris sedang ibunya memaksanya untuk menjadi dokter seperti almarhum ayahnya. Karena pekerjaan ini sangat menjanjikan kesejateraan. Seperti yang kini mereka rasakan hasil warisan ayahnya.


Tapi hal ini tidak membahagiakan dirinya. Nick nekat akan pergi ke London dengan cara menabung. Uang yang diperolehnya adalah dengan cara membuat makalah ilmiah untuk anak-anak yang mendapat tugas ini. Uang yang dikumpul Nick akan dijadikan modal untuk kabur ke London.


Annie Newton


Lain halnya dengan kehidupan Annie Newton (Margarita Leivieva), hidupnya serasa kelam sejak ibunya meninggal dunia. Ia pun semakin membenci ayahnya yang telah menikah lagi. Ibu tirinya dirasakan tidak bisa menggantikan sosok ibu yang dicintainya. Tapi Annie berusaha tahan tinggal di rumah karena ia mencintai adiknya, Victor (Alex Ferris).


Tapi dirinyan salah bergaul. Ia menjadi kekasih seorang mantan napi dan ikut membantu mencuri mobil. Bahkan di sekolah Annie menjadi pemimpin geng. Ia mem-bully teman-temannya untuk meminta uang. Bagi Annie hal ini merupakan kesenangan tersendiri. Annie sangat senang mengganggu Pete Egan (Chrsithoper Marquette), sahabat karib Nick Powell.


Bencanapun Datang


Annie dan kekasihnya mencuri mobil tapi Annie tidak puas. Ia nekat mencuri berlian di sebuah toko. Kekasih Annie, ketakutan karena berlian sangat mudah dilacak dan baginya Annie seperti orang yang lepas kendali. Ia ingin memberi pelajaran ke Annie dengan melaporkan pencurian ini ke polisi. Polisi segera menangkap di sekolah. Annie menduga Pete dendam kepadanya dan memberikan bocoran ke polisi.


Annie yang berhasil lari dari kantor polisi segera menyatroni Pete Egan dan memaksanya mengakui kalau dirinya yang melaprkan Annie ke polisi. Tidak tahan disiksa Annie, Pete menyebut Nick sebagai si pelapor. Pete menduga kalau Nick sudah berangkat ke London. Ternyata Nick masih bisa ditemui Annie. Ia pun disiksa hingga koma dan dilempar ke sebuah lubang pembuangan air.


Disinilah Awal Cerita


Annie dan teman-temannya menduga Nick telah meninggal. Mereka berjanji untuk saling tutup mulut dan menjaga satu sama lain. Ternyata Nick masih hidup walaupun koma. Roh nya pun menjelajah ruang dan waktu. Ia berusaha memberikan isyarat kepada orang-orang bahwa dirinya masih hidup.


Di alam roh ini, Nick bisa mengetahui kenapa ibunya sangat protektif kepadanya. Ia baru merasakan betapa ibunya sangat mencintainya dan takut kehilangan anak satu-satunya. Nick juga bisa mengetahui kehidupan kelam Annie. Ia hanya korban dari sebuah keluarga yang kurang memberikan perhatian.


Sementara itu, Detektif Kate Tunney (Michelle Harrison) dan Detektif Brian Larsson (Callum Keith Rennie) mencurigai Pete Egan terlibat dalam peristiwa ini. Pete yang mendapat tekanan dari polisi, Annie, kekasih Annie dan rasa bersalahnya kepada Nick. Memutuskan bunuh diri. Aksi bunuh diri ini disaksikan roh nya Nick. Sebuah adegan yang mengharukan.


Dipindahkan


Annie mulai merasakan kehadiran seseorang disekitarnya. Ia menduga ini roh Nick yang mencoba berhubungan dengannya. Annie sempat mendapat informasi dari Pete sebelum meninggal kalau kekasihnya yang membocorkan pencurian itu ke polisi.


Annie panik, ia pun merasa bersalah. Ia ingin menyelamatkan Nick dengan membawanya ke rumah sakit. Sayang ketika menuju ke tempat persembunyian tubuh Nick. Nick sudah tidak ada. Ternyata kekasihnya telah memindahkan tubuh Nick. Sekarang Annie harus berhadapan dengan kekasihnya sendiri untuk menyelamatkan Nick. Padahal nyawa Nick hanya menghitung waktu jika tidak mendapat pertolongan secepatnya.


The Sixth Sense


Bagi yang suka film ber-genre horor bisa menyaksikan film ini. The Invisible merupakan produksi 2007 . Memang tidak terlalu menegangkan tapi David S Goyer, berhasil membawa penonton menikmati perjalanan roh Nick Powell dikehidupan nyata.


Kita diberikan rasa penasara oleh David S Goyer ketika Nick Powell berusaha memberikan bukti kepada orang akan kehadirannya. Ternyata betapa susahnya untuk berkomunikasi dengan orang hidup dan roh. Kehadiran roh hanya bisa dirasakan dengan buku kuduk berdiri, dingin dan intuisi akan kehadiran seseorang yang tidak nampak oleh mata.


Bagi penggemar The Sixth Sense ini merupakan kesempatan untuk menyaksikan cerita yang sejenis melalui film ini. (ludi hasibuan - http://ludihasibuan.blogspot.com/)

Minggu, 09 Desember 2007

Klaim Malaysia Tidak Salah




Ketika kita marah dengan negara serumpun Malaysia karena berani mengklaim lagu Rasa Sayange, Angklung, Reog Ponorogo (Barongan versi Malaysia) hingga Batik sebagai budaya Melayu dalam hal ini Malaysia.


Justru, Taufik Ikram Jamil, sastrawan dan budayawan Melayu yang juga mantan wartawan Kompas, mengatakan klaim Malaysia tidak salah. Hal ini dinyatakannya dalam seminnar umum atau diskusi terbuka, Peran Sastra Melayu dan Muatan Lokal Dalam Perfilman Indonesia. Acara ini merupakan rangkain acara Festival Film Indonesia 2007 yang akan diadakan di Pekanbaru Riau. Kegiatan ini diadakan di Galeri Cipta II, TIM, Minggu, 9 Desember 2007.


Sejarah


Mengapa Malaysia berani mengklaim Lagu Rasa Sayange, Angklung, Reog atau Barongan dan Batik sebagai budaya asli Malaysia? Hal ini disebabkan kesenian ini telah berkembang sejak ratusan tahun yang lalu di Malaysia.


Siapa yang membawanya kesana? Sangat mungkin orang Indonesia yang berimigrasi ke Malaysia sejak ratusan tahun yang lalu. Semestinya kita mesti bijak mengamati sejarah yang terjadi di Indonesia.


Riau dan Malaysia sebenarnya satu kesatuan negara ketika adanya Kesultanan Riau hingga abad ke 18. Jadi janganlah heran kalau seni budayanya mempunyai kemiripan satu-sama lain.

Riau sebagai sebuah kerajaan bisa bertahan hingga abad ke 18, jauh setelah masuknya VOC ke tanah Jawa.


Perpisahan negara Riau menjadi terbelah dua antara Riau (Sumatera) dengan Malaysia (Semanjung) lebih disebabkan geopolitik. Perjanjian antara Belanda dan Inggris. Mereka yang membelah daerah ini lewat perjanjian. Belanda menguasai selatan dan Utara di kuasai oleh Inggris.


Malaysia mengklaim semua ini karena pendekatan sosial budaya Melayu. "Mereka hanya berpatokan 3 hal sederhana untuk diklaim sebagai Melayu. Pertama beragama Islam, memakai bahasa Melayu dan berkebudyaan Melayu," jelasnya.


Jadi yang ingin diklaim oleh mereka bahwa kebudayaan yang ada dikawasan ini adalah Melayu. Yang membuat masalah ini menjadi runyam adalah ketika terbawa dalam khasanah geopolitik.


Indonesia tidak akan mau menyebut dirinya Melayu. Indonesia adalah Indonesia. Sama halnya dengan suku-suku yang ratusan jumlahnya di Indonesia, mereka akan menolak disebut Melayu.

Orang Jawa akan lebih bangga menyebut dirinya Jawa daripada Melayu, demikian juga orang Batak, Sunda, Daya, Bali dan lainnya. Permasalahan ini sebenarnya lebih disebabkan geopolitik.


Wikipidea


Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh Bang Taufik Ikram Jamil membuat saya tertarik untuk membuka wikipedia. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Melayu?


Dipercayai berasal dari golongan Austronesia di Yunnan. Kelompok pertama dikenal sebagai Melayu Proto. Mereka berpindah ke Asia Tenggara pada Zaman Batu Baru (2500 SM). Keturunannya adalah penduduk Asli di Semenanjung Malaysia, Dayak di Sarawak, Batak dan Komering di Sumatera.


Kumpulan kedua dikenal sebagai Melayu Deutero. Mereka berpindah ke Asia Tenggara pada Zaman Logam kira-kira 1500 SM. Keturunannya orang Melayu di Malaysia dikatakan lebih pandai dan dan mahir daripada Melayu Proto, khususnya dalam bidang astronomi, pelayaran dan bercocok tanam. Jumlah mereka lebih banyak daripada Melayu Proto. Mereka menghuni kawasan pantai dan lembah di Asia Tenggara. Kedua kelompok ini dikenal sebagai kelompok Austronesia.


Jika secara sosial budaya tidak ada masalah tapi masalahannya muncul ketika dilihat dari sisi politik. Dua negara ini mempunyai kepentingan politik yang berbeda. Malaysia pun belum tentu berhati tulus dengan klaim tersebut. Ia belum tentu ingin mengagungkan budaya Melayu. sangat mungkin di balik klaim ini ada kepentingan potiknya juga. Runyam? (ludi hasibuan - http://ludihasibuan.blogspot.com/)

Kami Mau Makan Apa Pak?

Pagi ini, Senin 10 Desember 2007, ketika menyaksikan Seputar Indonesia Pagi.
Ada berita yang tidak mengenakan di dengar untuk penghantar sarapan pagi.
10 Liter Premium Per Hari
Berita ini menjade headline news dari RCTI. Topiknya seputar rencana kebijaksanaan baru dari pemerintah Indonesia terhadap bahan bakar bersubsidi, premium. Berhubung harga minyak dunia yang mendekati harga jual 100 dollar Amerika Serikat per barel dan seandainya turunpun harganya tidak mungkin menyentuh 56 dollar Amerika Serikat perbarel seperti yang di anggarkan oleh Pemerintah Indonesia.
Artinya akan ada kebijakan baru terhadap konsumsi BBM khususnya Premium. Mobil pribadi telah diarahkan per 1 Januari 2008 nanti menggunakan bahan bakar beroktan tinggi yaitu beroktan 80 - 90 atau menggunakan Premix atau Pertamax. Hal ini diharapkan bisa menghemat anggaran pemerintah mencapai 2 triliyun rupiah.
Tapi pemerintah sedang menggodok rencana mengejutkan lainnya. Premium yang bersubsidi ini yang dikhususkan untuk angkutan umum akan di jatah. Setiap mobil angkutan umum akan mendapat jatah "hanya 10 liter premium per hari". Cara ini akan menghemat anggaran dari BBM mencapai 6-7 triliyun rupiah per tahun.
Ini langkah yang mengejutkan seandainya pemerintah tetap nekat menjalankan rencananya.
Ketua Umum DPD Organda DKI Jaya, Hery Rotti ketika diwawancarai oleh RCTI secara mengatakan tidak mungkin angkutan umum dipaksa memakai Premium 10 liter sehari. "Idealnya angkutan umum seperti mikrolet dan taksi sekitar 50 liter per hari. Padahal kebutuhannya sekitar 60 liter perhari."
Tidak Mungkin
Ketika informasi ini saya coba sosialisakan ke supir Indah taksi bernama Sikam. Kebetulan pagi ini sedang naik taksi. Muncul obrolan yang menarik darinya.
"Mas kalau pemerintah kasih jatah taksi hanya 10 liter. Ini hanya cukup untuk jarak 100 kilometer dan balik ke pool taksi. Tidak mungkin bisa nyari duit," ujar bapak dari empat orang anak ini.
Apalagi kalau pemerintah mengalihkan bbm angkutan umum ke Premix atau Pertamax. "Ini lebih tidak mungkin lagi. Sekarang saja dengan premium supir taksi harus mengeluarkan uang sekitar 150 - 200 ribu rupiah perhari. Belum uang setoran, uang lain-lain di pool dan uang preman. Bisa-bisa kita tidak bawa uang ke rumah," jelasnya.
Semestinya pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan ini mau melihat ke bawah. Banyak rakyat yang sudah susah dalam menjalani hidup ini. Makan sehari-hari saja sudah susah belum lagi biaya pendidikan yang mahal biarpun ada program BOS. Apalagi kalau ada anak yang sakit.
Mau Makan Apa
Pak Sikam menakuti para pengusaha taksi kelas kecil dan menengah yang tidak sanggup mengikuti kebijaksanaan pemerintah. "Kebayang enggak sih, kalau supir taksi tiap hari kurang setoran. Akibatnya pengusaha taksi tidak sanggup membayar pinjaman bank dan mereka menutup usaha taksinya," ujarnya kembali. Mereka sih enak, masih kata pak Sikam, kalau tutup paling hanya aset yang di sita tapi mereka masih bisa hidup dengan tabungan atau usaha lainnya.
"Kita ini yang repot. Kalau perusahaan taksi tutup maka supir-supir jadi menganggur," jelasnya.
Bayangkan saja kalau satu supir itu, rata-rata punya anak dua dan satu istri. Artinya ada empat orang yang harus diberi makan. Kalau perusahaan taksi tutup, "Kami mau makan apa pak?"
Pembicaaran ini terpaksa berhenti karena sudah mencapai tujuan. Setidaknya sudah mendengarkan suara rakyat kecil.
Emangnya Bise Berubeh
Setelah urusan selesai di suatu tempat. Sekarang giliran naik mikrolet. Lain halnya dengan Rahmat, supir mikrolet M11 jurusan Tanah Abang - Kebon Jeruk. Ia mempunyai pandangan yang lebih optimis terhadap situasi ini. "Kalau memang kite-kite rakyat kecil di suruh bantu pemerintah ya kite bantuin dah," ujarnya. Habis mau apalagi kalau pemerintah sudah ketok palu. "Emangnye masih bise berubeh?" tanya kembali.
Semestinya yang diatas sana mau melihat rakyat kecil khususnya pengguna angkutan umum. Jangan dimahalin harga premiumnya atau dibubah ke Premix atau Pertamax. Nanti akibatnya pemilik supir naikin setoran, akibatnya tarif juga naik. Penumpang marah ke supir. "Nah, supir mau marah ke siape? Coba dah, anggota DPR RI sehari aja jadi supir mikrolet biar dengar sura rakyat kecil," ujarnya kembali.
Kite rakyat kecil jadi bingung. Katanya Indonesia kaya raya. Kata Koes Plus negara kita ini seperti kolam susu. Nanem apa aje jadi duit tapi kemane tuh duitnya.
Inovasi
Ketika situasi seperti ini terjadi. Rahmat mengharapkan adanya para ahli mesin melakukan inovasi. "Mereka mesti bisa menciptak mesin yang super irit, 1 liter bisa 25 kilometer dan pemerintah mesti mendukungnya," jelasnya.
Semestinya kita nemuin lagi orang pinter seperti Habibie. Sayang dia kepinteran jadi yang diotaknya bikin pesawat terbang. Sudah gitu enggak laku lagi dijual. "Mestinye die bikin mobil murah dan berbahan bakar hemat untuk kite rakyat kecil. Lebih ada manfaatnye," ujar Rahmat.
Berhubung sudah dekat kantor terpaksa deh, turun dari mikroletnya. Cukup membayar 3.000 rupiah sudah bisa mendengar uneg-uneg rakyat kecil. Coba ya anggota DPR RI mau naik mikrolet. Tidak mahal kok tapi bisa mendengar suara rakyat. Mau? (ludi hasibuan - ludihasibuan.blogspot.com)

Jumat, 07 Desember 2007

Beaufort: Kisah Tentara Israel Menghadapi Pejuang Hezbollah


Beaufort

Kita banyak menyaksikan film yang menceritakan sepak terjang pasukan Israel ketika sedang berperang melawan pejuang Palestina seperti film Raid on Entebe, Swords of Gideon, dan yang terakhir adalah Munich yang disutradarai Steven Spielberg. Bahkan Munich masuk nominasi Oscar untuk film terbaik.

Ketiga film diatas menceritakan ketangguhan pasukan komando Israel, Sayeret Matkal dan Mossad ketika melawan pejuang Palestina. Hebat... aksi dan tipu daya pasukan komando ini. Semua film diatas diangkat dari kisah nyata dan diproduksi oleh Hollywood.

Bagaimana kalau sineas Israel membuat film tentang pasukan Israel.
Apakah kisahnya lebih hebat dari yang diproduksi Hollywood?

Ternyata sutradara Joseph Cedar mencoba memperkenalkan sosok sebenarnya dari pasukan Israel. Mereka memang dilatih secara spartan, tangguh dan berani. Tapi mereka tetap manusia yang punya rasa. Hal ini merupakan esensi sebenarnya dari manusia.

Joseph Cedar membuat film berdasarkan novel Ron Leshem yang berjudul Beaufort. Mereka berdua menuangkannya menjadi sebuah skenario yang menarik untuk disaksikan. Kisah pasukan penjaga perbatasan Israel ketika Israel terlibat perang dengan Lebanon, pejuang Palestina dan Pejuang Hezbollah. Kisah ini merupakan kisah nyata dari sebuah unit pasukan penjaga perbatasan Israel. Mereka menjaga pos militer yang bernama Beaufort.

Joseph Cedar berusaha mengisahkan konflik batin dari anak-anak muda yang dipaksa berperang oleh pemerintah Israel untuk sebuah tujuan yang tidak jelas. Ia mampu mengangkatnya ke layar lebar dengan baik. Film ini diproduksi tahun 2007 dan menggunakan bahasa Ibrani tentu ada teks bahasa Inggrisnya.

Pasukan Penjaga Perbatasan.

Israel menginvasi Lebonan Selatan pada tahun 1982. Tujuannya mengusir pejuang Palestina dan pejuang Hezbollah. Serangan yang dilancar oleh Jenderal Ariel Sharon berlangsung sukses. Israel berhasil memukul mundur pejuang Palestina, pejuang Hezbollah dan pasukan Siria. Mereka bisa menguasai ribuan kilometer Lebonan Selatan.

Walaupun secara teretorial bisa dikuasai tapi perlawanan pejuang Israel dan pejuang Hezbollah tidak bisa dihentikan. Para gerilyawan Hezbollah yang ditakuti tentara Israel karena mereka sangat sulit di deteksi kedatangannya dan serangannya maut.

Beaufort adalah nama sebuah pos militer di pedalaman Lebanon Selatan. Pos ini sangat berbahaya karena sering diserang oleh pejuang Hezbollah. Serangan bisa memakai roket, peluncur granat RPG atau bom.

21 tahun

Tentara Israel yang menjaga benteng ini adalah wajib militer dan militer profesional. Usia mereka terbilang muda antara 18 – 22 tahun. Bahkan komandan pos militer ini, Letnan Liraz Liberti (Oshri Cohen) baru berusia 22 tahun. Ia harus membimbing, menjaga anak buahnya di daerah konflik yang berbahaya.

Bayangkan usianya masih sangat muda tapi sudah menanggung beban yang demikian berat. Biasanya orang seusianya lebih banyak menghabiskan waktu di Mall, kencan, kuliah atau bekerja. Tidak menjadi komandan pasukan yang usianya sebaya.

Mereka Juga Manusia

Walaupun ditempa keras dibidang militer. Mereka juga mempunyai rasa takut. Ketika pos militer ini mendapat serangan mortir dari pejuang Hezbollah. Atau ketika menyaksikan temannya tewas terkena bom atau serangan roket. Mereka pun menangis dan takut.

Tidak ada gambaran kehebatan atau ketangguhan dari pasukan ini. Walaupun demikian mereka masih bisa menutup perasaan ini karena adanya rasa satu nasib sepenanggungan.

Kesedihan semakin memuncak takala pemerintah Israel memutuskan akan menarik mundur seluruh pasukannya dari Lebanon pada tahun 2000. Ketika mereka menghitung hari untuk mundur ke tanah Israel. Justru serangan pejuang Hezbollah semakin menghebat. Perasaan semakin tak menentu. Akankan mereka selamat dari suatu perjuangan yang tidak jelas misinya ini? (Ludi Hasibuan – ludihasibuan@blogspot.com)

Beaufort

Sutradara:
Joseph Cedar

Skenario:
Joseph Cedar dan Ron Leshem

Pemain:
Oshri Cohen – Letnan Liraz Liberti
Alan Aboubol
Daniel Bruk
Eli Eltonyo
Gal Friedum

Tahun 2008 BBM di Jatah


JAKARTA. Pemilik mobil pribadi bersiaplah menghitung ulang jatah belanjaBBM. Sebab mulai Maret tahun depan, pemilik mobil pribadi hanya bolehmembeli bensin jenis baru yang harganya sekitar Rp 6.250 per liter.


Itupunkalau pemerintah tidak menyurutkan niatnya memberi subsidi Rp 500 per liter.Itulah buah program hemat BBM mulai tahun depan. Dalam program tersebut,mobil pribadi hanya boleh membeli bensin beroktan 90. Selama ini, seliterbensin bersubsidi yang beroktan 88 harganya Rp 4.500.Seharusnya, harga bensin jenis baru beroktan 90 itu sekitar Rp 6.750 perliter. Tapi, pemerintah berniat masih memberi subsidi Rp 500 seliter.


"Rencananya, pemerintah akan menyiapkan BBM ini sebanyak tiga juta kiloliter buat uji coba," kata Direktur Jenderal Migas Departemen Energi danSumber Daya Mineral, Luluk Sumiarso kepada KONTAN.Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merencanakan uji cobapenjualan bensin jenis baru beroktan 90 itu di Jakarta.


"Baru di Jakartasaja, program ini bisa menghemat Rp 6 triliun. Tentunya penghematan subsidiakan semakin besar jika program ini sudah berlaku secara luas" kata KepalaBappenas Paskah Suzetta. Kelak, hanya angkutan umum dan sepeda motor yang berhak menikmati bensin bersubsidi. Guna mengawasinya, pemerintah telah menyiapkan kartu pintar atausmart card untuk pembeli BBM bersubsidi. Kartu itu berfungsi untuk mengontrol sekaligus membatasi pembelian BBM bersubsidi. Rencananya, ujicobapemakaian kartu pintar ini mulai berlangsung pada Maret 2008.


Jadi, setiap pengemudi kendaraan umum dan sepeda motor wajib memiliki smartcard yang yang mencantumkan batas volume pembelian premium. Kalau jatahpembeliannya dalam satu hari sudah habis, maka petugas pengisi BBM berhakuntuk menolak melayani orang

tersebut.


Usul penggunaan smart card datang dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas(BPH Migas). "Nantinya akan kami uji coba dulu untuk mengetahuiefektivitasnya," ujar Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim.Ibrahim mengatakan, untuk mengurangi penyelewengan, pemerintah akanmembentuk lembaga pengawasan. Lembaga itu yang menentukan siapa saja yangboleh pakai BBM murah.


Kamis, 06 Desember 2007

Secangkir Kopi Hangat

Secangkir kopi hangat
Aku berikan untukmu
Untuk menemani hari ini
Ketika engkau membaca blog ini

Mungkin ada yang menarik untuk dibaca
Mungkin juga tidak

Tapi ada suatu cerita
Yang ingin kubagikan kepadamu

Sebuah kisah
yang terjadi dihari ini

Suatu yang lain